Kamis, 11 Agustus 2016

RS. UMM & Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono

RS.universitas muhammadiyah malang adalah salah satu amal usaha yang di miliki muhammadiyah khususnya yang di kelolah oleh universitas muhammadiyah malang. RS. universitas muhammadiyah malang sekarang telah menyandang rumah sakit unggulan yang di miliki lembaga pendidikan muhammadiyah.
Rektor UMM Dr. Muhadjir Effendy, MAP memberi nama masjid itu dengan nama Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono, Nama seorang tokoh pelopor Muhammadiyah di Malang. Pada saat artikel ini dibuat masjid ini belum genap berumur sebulan dan Lantai satu masjid ini sementara waktu masih digunakan sebagai kantor Pengelola Rumah Sakit.
Keberadaan RS UMM merupakan bagian dari layanan kesehatan berusaha untuk memberikan pelayanan  terbaik bagi seluruh pasien. Mengusung motto “pelayananku, pengabdianku” mendorong RS UMM agar terus dan terus belajar meningkatkan layanan yang memuaskan masyarakat.

 Masjid KH. Bedjo Darmoleksono
 Di komplek Rumah Sakit PendidikanUniversitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur
Masjid bernuansa Tiongkok yang satu ini benar benar istimewa, karena dibangun bukan oleh komunitas Muslim Tionghoa Indonesia tapi justru dibangun oleh Universitas Muhammadiyah Malang.
Lokasi Masjid
Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono terletak di dalam Komplek Rumah Sakit Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang di di Jl. Tlogomas, sekitar 500 meter dari kampus III Universitas Muhammadiyah Malang.
Pembangunan Masjid ini dimulai dengan peletakan batu pertama proyek pembangunan komplek Rumah Sakit Universitar Muhammadiyah Malang pada tanggal 22 Juli 2009 oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Bambang Sudibyo.
Penggunaan pertama kali Masjid ini dimulai dengan solat Jumat pada tanggal24 September 2010 yang lalu. Sholat jum’at tersebut dihadiri ratusan jamaah yang terdiri dari masyarakat sekitar, para pekerja bangunan RS dan sebagian pegawai UMM memenuhi masjid berukuran sekitar 300 meter persegi berlantai tiga itu. Sekretaris BPH UMM, Wakidi, menjadi khotib pertama di masjid itu.
Masjid Kyai Bedjo memiliki struktur bangunan yang khas. Gaya arsitekturnya meniru gaya Tionghoa, yang mengingatkan kita pada bentuk bangunan masjid Muhammad Cheng Ho di Pasuruan. Filosofi yang hendak dibangun dari bentuk bangunan itu, diambil dari anjuran Islam untuk mencari ilmu hingga ke negeriCina. Dengan demikian, siapapun yang melihat dan berkunjung di masjid itu diharapkan bisa terinspirasi hadis nabi ‘tuntutan ilmu sampai ke Cina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar